Kamis, 19 Desember 2013

Analisis Pengarus Elastisitas Harga terhadap Demand and Supply pada Produk Primer

MAKALAH TEORI EKONOMI

Analisis Pengarus Elastisitas Harga terhadap Demand and Supply pada Produk  Primer


Disusun oleh :
Amalia Nurul Hidayah
Anda Putra
Icha Tifany
Ismi Alawiyah
Putri Nadila Humairoh
SMAK - 06

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma

Analisis Pengaruh Elastisitas Harga terhadap Demand and Supply pada Produk  Primer
Makin meluasnya penggunaan matematika dalam ilmu ekonomi telah memungkinkan para ekonom memuaskan rasa ingin tau tentang hubungan sebab-akibat, aksi-reaksi antara satu variable dengan variable lain. Berapa persen satu variable akan berubah, bila satu variable lain berubah sebesar satu persen? Analisis ini disebut analisis sensitivitas atas elastisitas. Angka elastisitas (koefisien elastisitas) merupakan bilagan yang menunjukkan berapa persen satu variable tak bebas akan berubah, sebagai reaksi karena satu variable lain (variable bebas) berubah satu persen.

Elastisitas adalah derajat kepekaan perubahan barang yang diminta atau ditawarkan akibat perubahan dari harga barang tersebut. Koefisien elastisitas dibagi menjadi elastisitas harga permintaan, elastisitas harga penawaran, elastisitas silang, dan elastisitas pendapatan. Elastisitas harga permintaan atau penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
E    : elastisitas.
ΔQ : selisih (perbedaan) jumlah barang.
ΔP : selisih (perbedaan) harga barang.
P    : harga mula-mula.
Q   : jumlah barang mula-mula.

Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan (Price elasticity of demand) adalah derajat kepekaan pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta. Dengan kata lain elastisitas harga permintaan merupakan perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang.

Elastisitas harga yang berpengaruh terhadap produk primer adalah :
Elastisitas kesatuan/Uniter (E=1) adalah terjadinya perubahan tingkat harga mengakibatkan perubahan jumlah permintaan pada tingkat prosentase yang sama.


Grafik di atas menggambarkan ΔQ = ΔP, terjadi pada barang-barang biasa atau barang primer.
∆ Q merupakan selisih antara Q(quantitas barang ke 1)  dan Q2 , (quantitas barang ke 2)
∆ P merupakan selisih antara P1  ( harga barang ke 1 ) dan P2 ( harga barang ke 2)
Apabila selisih antara delta tersebut mempunyai kesamaan, maka disebut elastisitas uniter.
Elastisitas uniter menggambarkan pengaruh permintaan dan penawaran pada produk primer.


Menurut Pratma Rahardja dan Mandala Manurun, faktor – faktor yang mempengaruhi elastisitas harga: 


  1. Tingkat substitusi.
Makin sulit mencari substitusi suatu barang, permintaan makin inelastis. Beras bagi masyarakat Indonesia sulit dicari substitusinya, karena itu permintaan beras inelastis. Garam tidak mempunyai substitusi, oleh karena itu permintaannya inelastis sempuma. Walaupun harganya naik banyak, orang tetap membelinya, dan seandainya harganya turun banyak, orang tidak lantas akan memborong garam.

  1. Jumlah pemakai.
Makin banyak jumlah pemakai, permintaan akan suatubarang makin inelastis. Hampir semua suku bangsa di Indonesia mengonsumsi beras sebagai makanan pokok. Ini penjelasan lain mengapa permintaan beras di Indonesia, inelastis. Penjelasan ini sebenamya menunjukkan bahwa elastisitas harga dipengaruhi oleh pokok tidaknya suatu barang bagi kita. Semakin pokok suatu barang, semakin inelastis permintaannya. Namun, pokok tidaknya suatu barang adalah relatif. Pesawat televisi, misalnya, bagi orang-orang di kota mungkin sekali termasuk barang kebutuhan pokok (selain sebagai media hiburan juga sebagai media informasi yang sangat penting), tetapi bagi masyarakat desa merupakan barang mewah, sehingga pembeliannya dapat ditunda bila harganya naik.

  1. Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen.
Bila proporsi tersebut besar, maka permintaan cenderung lebih elastis. Contohnya adalah garam dan TV. Meskipun harga garam naik 50%, kenaikan tersebut mungkin hanya Rp1.000,00, yang merupakan bagian sangat kecil dari pendapatan sebagian besar keluarga. Sebaliknya, kenaikan harga TV sebesar 5%, dalam jumlah nominal uang bisa Rp125.000,00 dan cukup menyebabkan sejumlah keluarga menunda pembeliannya sampai tahun depan.

  1. Jangka waktu.
Jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas harga. Namun hal ini tergantung pada apakah barangnya durable atau nondurabel. Selanjutnya mengenai pengaruh jangka waktu terhadap elastisitas akan diuraikan dalam butir 3 di belakang, yaitu mengenai Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang.

Macam-macam bentuk grafik Elastisitas Permintaan (Elastisitas permintaan terhadap harga) dan nilai Elastisitasnya :


Kemiringan (slope) kurva permintaan menentukan nilai elastisitas dengan catatan bahwa skalanya sama.

Elastisitas Permintaan dan Penerimaan
Total Penerimaan adalah perkalian antara harga dengan jumlah yang diminta (P X Q) . Perhatikan pada kurva elastisitas berikut ini:


Kesimpulannya adalah:
Bila permintaan bersifat elastis terhadap harga maka penurunan harga akan meningkatkan total penerimaan
Bila permintaan bersifat inelastis terhadap harga maka penurunan harga akan mengurangi total penerimaan

Bila elastisitas permintaan terhadap harga bernilai 1 maka penurunan ataupun kenaikan harga tidak akan menyebabkan perubahan total penerimaan

Sumber :
Rahardja Prathama, Manurung Mandala. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta. FE UI




Tidak ada komentar:

Posting Komentar