MAKALAH TEORI
EKONOMI
Analisis
Pengaruh Kenaikan Harga Emas Terhadap Sektor Moneter
Disusun oleh :
Amalia Nurul Hidayah
Anda Putra
Icha Tifany
Ismi Alawiyah
Putri Nadila Humairoh
SMAK - 06
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
Analisis Pengaruh Kenaikan Harga Emas Terhadap Sektor
Moneter
Judul: Pengaruh Harga Emas Terhadap IHSG Sektor
Pertambangan di BEI
Tulisan ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh harga emas dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) sektor pertambangan di BEI periode tahun 2010.
Pasar modal merupakan
salah satu penggerak perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat dijadikan
tolak ukur dari perekonomian negara tersebut. Karena pasar modal merupakan
sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang yang diarahkan untuk
meningkatakan pergerakan partisipasi masyarakat dalam pergerakkan dana guna
menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Dengan kata lain pasar modal
memiliki peranan penting bagi perekonomian negara karena pasar modal memiliki
dua fungsi yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaaan usaha atau sebagai
sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau
investor (Adrian Agung, 2010).
Investasi dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari
satu aset selama periode tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan atau
peningkatan nilai investasi. Dalam melakukan investasi di pasar modal,
investor memerlukan informasi mengenai perkembangan saham atau obligasi yang
akan menentukan bagaimana risiko dan return yang akan dihadapi kedepannya.
Informasi tersebut dapat diperoleh melalui BEI (Bursa Efek Indonesia).
Pada era globalisasi
banyak investor memilih investasi di berbagai sektor seperti sektor properti
dan manufaktur. Selain kedua sektor tersebut berinvestasi pada sektor
pertambangan juga banyak diminati para investor karena menurut mereka sektor ini
dapat memberi return yang cukup besar pada jangka panjang.
Pertambangan adalah penggerak ekonomi integral bagi Indonesia.
Sektor pertambangan telah menjadi sektor yang semakin strategis bagi
Indonesia hal ini dapat dilihat dari sumber tambang yang dimiliki indonesia.
Indonesia merupakan penghasil tembaga terbesar keempat di dunia, dan juga
penghasil timah serta nikel terbesar kedua di dunia, emas terbesar ketujuh dan
batubara terbesar kedelapan didunia.
Banyak teori dan
penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa indeks harga saham gabungan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tiga faktor diantaranya adalah harga emas,
harga minyak dunia dan kurs rupiah. Karena selain kurs rupiah komoditi
emas dan minyak akan mempengaruhi pergerakan indeks saham sektor pertambangan
sehingga akan membuat IHSG berpengaruh, khususnya pada sektor pertambangan.
Emas adalah salah
bahan mineral tambang yang tidak dapat dibentuk melalui proses produksi atau
diciptakan tetapi didapatkan dari hasil penambangan, sehingga keberadaannya
dibumi ini terbatas. Emas banyak digunakan untuk mengendalikan defisit keadaan
ekonomi suatu negara. Selain itu emas merupakan salah satu komoditi yang dapat
mempengaruhi bursa saham. Pergerakan harga emas yang berfluktuatif membuat
pergerakan harga saham di bursa efek juga berpengaruh.
Emas adalah bentuk
umum yang mewakili uang karena kejarangannya, ketahanannya, dapat dibagi-bagi,
tahan terhadap jamur dan kemudahan pengindentifikasiannya, sering berhubungan
dengan perak. Perak biasanya adalah alat pembayaran yang sah, dengan emas
sebagai metal untuk cadangan moneter. Sulit untuk memanipulasi standar sebuah
emas untuk disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi terhadap uang, menyediakan
ketidakleluasaan praktek terhadap pengukuran yang bank sentral mungkin gunakan
sebaliknya untuk memberi tanggapan pada krisis ekonomi.
London Bullion Market
Association (LBMA), frasa yang sering kita singgung ketika membicarakan perihal
emas dan turunannya (Investasi Emas, Emas Batangan, Sertifikasi Emas, Tren
Harga Emas, Pasar Emas Internasional dsb). LBMA secara tidak langsung menunjuk
pada Pasar Emas Internasional yang berlokasi di London. Pasar Emas london
inilah yang menjadi rujukan pasar emas global dalam menentukan patokan harga
pasar emas hampir di setiap negara (termasuk dengan harga Dinar Dirham Islam).
Pengaruhnya Kenaikan
harga emas akan mendorong investor untuk memilih berinvestasi di emas dari pada
pasar modal. Sebab dengan resiko yang relatif lebih rendah, emas dapat
memberikan hasil imbal balik yang baik dengan kenaikan harganya. Selain itu
emas juga bisa jadi lindung nilai yang aman di masa depan (Roy Sembel, 2008).
Ketika banyak investor yang mengalihkan investasinya kedalam bentuk emas
batangan, hal ini mengakibatkan turunnya indeks saham di negara bersangkutan
karena aksi jual yang dilakukan investor. Jumlah uang beredar yaitu M1 (uang
dalam arti sempit) yang terdiri dari uang kartal dan uang giral, dan M2 (uang
dalam arti luas) yang terdiri dari M1 ditambah uang kuasi (Nilawati, 2000,
p.162) dalam Prayitno & Sandjaya (2002). Kondisi pergerakan jumlah uang
beredar selama periode penelitian 2009-2012 menunjukan tren yang meningkat.
Pertumbuhan M2 yang cenderung meningkat tersebut terutama didukung oleh
pertumbuhan tabungan dan deposito. Peningkatan itu sejalan dengan meningkatnya
harga emas dunia. Untuk di Indonesia sendiri ditambahkan, Koefisien regresi
harga emas ANTAM -0,001 menyatakan bahwa setiap kenaikan harga emas ANTAM satu
Rupiah akan meningkatkan Indeks Harga Saham Gabungan -0,001 Rupiah. Dalam hal
ini, harga emas mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan sebesar 77,3%,
sedangkan 22,7% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Hal ini memiliki
tujuan yang senada dengan penelitian(Nugroho, 2008). Jumlah uang beredar
memiliki pengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dikarenakan
masyarakat menggunakan uangnya selain untuk tujuan transaksi juga untuk tujuan
investasi dengan membeli surat berharga Pertumbuhan uang beredar juga
disebabkan oleh investasi dari asing, terbukti dari net buy asing sepanjang
tahun 2012 sebesar Rp 15,44 triliun. Dominasi asing di Bursa Efek Indonesia
pada akhir tahun 2012 mencapai 59,15% dari total saham yang diperdagangkan
dalam negeri. Sementara kepemilikan investor domestik hanya sebesar 40,85%
(Investor.co.id). Dengan investor asing berinvestasi di Indonesia, maka
pertumbuhan jumlah Rupiah yang beredar juga akan semakin meningkat. Hasil ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2008) yang menjelaskan jumlah
uang beredar berpengaruh signifikan positif terhadap pergerakan Indeks Harga
Saham Gabungan. Koefisien regresi jumlah uang beredar 0,002 menyatakan bahwa
setiap kenaikan jumlah uang beredar satu Rupiah akan meningkatkan Indeks Harga
Saham Gabungan 0,002 Rupiah.
Dari hasil analisis
dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa, tulisan ini menunjukan bahwa secara umum Harga Emas Dunia
mempunyai pengaruh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yaitu
ketika harga emas meningkat indeks saham sektor pertambangan juga
mengalami peningkatan yang searah. Dan jika harga emas dunia mengalami
penurunan sebaiknya investor/pengusaha melakukan aksi beli terhadap saham
sektor pertambangan karena dari hal ini menunjukan indeks saham sektor ini juga
akan mengalami penurunan (berpengaruh positif), sebaliknya ketika harga emas
dunia naik disarankan agar investor atau pengusaha melakukan aksi jual karena
pada saat itu indeks saham sektor pertambangan ikut naik sehingga investor akan
memperoleh keuntungan.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar