Kamis, 19 Desember 2013

Analisis Pengaruh Kenaikan Harga Emas Terhadap Sektor Moneter

MAKALAH TEORI EKONOMI

Analisis Pengaruh Kenaikan Harga Emas Terhadap Sektor Moneter


Disusun oleh :
Amalia Nurul Hidayah
Anda Putra
Icha Tifany
Ismi Alawiyah
Putri Nadila Humairoh
SMAK - 06

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma


Analisis Pengaruh Kenaikan Harga Emas Terhadap Sektor Moneter
Judul: Pengaruh Harga Emas Terhadap IHSG Sektor Pertambangan di BEI
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga emas dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sektor pertambangan di BEI periode tahun 2010.

Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara tersebut. Karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatakan pergerakan partisipasi masyarakat dalam pergerakkan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Dengan kata lain pasar modal memiliki peranan penting bagi perekonomian negara karena pasar modal memiliki dua fungsi yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor (Adrian Agung, 2010).

Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset selama periode tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan atau peningkatan nilai investasi. Dalam melakukan investasi di pasar  modal, investor memerlukan informasi mengenai perkembangan saham atau obligasi yang akan menentukan bagaimana risiko dan return yang akan dihadapi kedepannya. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui BEI (Bursa Efek Indonesia).

Pada era globalisasi banyak investor memilih investasi di berbagai sektor seperti sektor properti dan manufaktur. Selain kedua sektor tersebut berinvestasi pada sektor pertambangan juga banyak diminati para investor karena menurut mereka sektor ini dapat memberi return yang cukup besar pada jangka panjang.  Pertambangan adalah penggerak ekonomi integral bagi Indonesia.  Sektor pertambangan telah menjadi sektor yang semakin strategis bagi Indonesia hal ini dapat dilihat dari sumber tambang yang dimiliki indonesia. Indonesia merupakan penghasil tembaga terbesar keempat di dunia, dan juga penghasil timah serta nikel terbesar kedua di dunia, emas terbesar ketujuh dan batubara terbesar kedelapan didunia.

Banyak teori dan penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa indeks harga saham gabungan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tiga faktor diantaranya adalah harga emas, harga minyak dunia dan kurs rupiah.  Karena selain kurs rupiah komoditi emas dan minyak akan mempengaruhi pergerakan indeks saham sektor pertambangan sehingga akan membuat IHSG berpengaruh, khususnya pada sektor pertambangan.

Emas adalah salah bahan mineral tambang yang tidak dapat dibentuk melalui proses produksi atau diciptakan tetapi didapatkan dari hasil penambangan, sehingga keberadaannya dibumi ini terbatas. Emas banyak digunakan untuk mengendalikan defisit keadaan ekonomi suatu negara. Selain itu emas merupakan salah satu komoditi yang dapat mempengaruhi bursa saham. Pergerakan harga emas yang berfluktuatif membuat pergerakan harga saham di bursa efek juga berpengaruh.
                          
Emas adalah bentuk umum yang mewakili uang karena kejarangannya, ketahanannya, dapat dibagi-bagi, tahan terhadap jamur dan kemudahan pengindentifikasiannya, sering berhubungan dengan perak. Perak biasanya adalah alat pembayaran yang sah, dengan emas sebagai metal untuk cadangan moneter. Sulit untuk memanipulasi standar sebuah emas untuk disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi terhadap uang, menyediakan ketidakleluasaan praktek terhadap pengukuran yang bank sentral mungkin gunakan sebaliknya untuk memberi tanggapan pada krisis ekonomi.

London Bullion Market Association (LBMA), frasa yang sering kita singgung ketika membicarakan perihal emas dan turunannya (Investasi Emas, Emas Batangan, Sertifikasi Emas, Tren Harga Emas, Pasar Emas Internasional dsb). LBMA secara tidak langsung menunjuk pada Pasar Emas Internasional yang berlokasi di London. Pasar Emas london inilah yang menjadi rujukan pasar emas global dalam menentukan patokan harga pasar emas hampir di setiap negara (termasuk dengan harga Dinar Dirham Islam).

Pengaruhnya Kenaikan harga emas akan mendorong investor untuk memilih berinvestasi di emas dari pada pasar modal. Sebab dengan resiko yang relatif lebih rendah, emas dapat memberikan hasil imbal balik yang baik dengan kenaikan harganya. Selain itu emas juga bisa jadi lindung nilai yang aman di masa depan (Roy Sembel, 2008). Ketika banyak investor yang mengalihkan investasinya kedalam bentuk emas batangan, hal ini mengakibatkan turunnya indeks saham di negara bersangkutan karena aksi jual yang dilakukan investor. Jumlah uang beredar yaitu M1 (uang dalam arti sempit) yang terdiri dari uang kartal dan uang giral, dan M2 (uang dalam arti luas) yang terdiri dari M1 ditambah uang kuasi (Nilawati, 2000, p.162) dalam Prayitno & Sandjaya (2002). Kondisi pergerakan jumlah uang beredar selama periode penelitian 2009-2012 menunjukan tren yang meningkat. Pertumbuhan M2 yang cenderung meningkat tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan tabungan dan deposito. Peningkatan itu sejalan dengan meningkatnya harga emas dunia. Untuk di Indonesia sendiri ditambahkan, Koefisien regresi harga emas ANTAM -0,001 menyatakan bahwa setiap kenaikan harga emas ANTAM satu Rupiah akan meningkatkan Indeks Harga Saham Gabungan -0,001 Rupiah. Dalam hal ini, harga emas mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan sebesar 77,3%, sedangkan 22,7% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

Hal ini memiliki tujuan yang senada dengan penelitian(Nugroho, 2008).  Jumlah uang beredar memiliki pengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dikarenakan masyarakat menggunakan uangnya selain untuk tujuan transaksi juga untuk tujuan investasi dengan membeli surat berharga Pertumbuhan uang beredar juga disebabkan oleh investasi dari asing, terbukti dari net buy asing sepanjang tahun 2012 sebesar Rp 15,44 triliun. Dominasi asing di Bursa Efek Indonesia pada akhir tahun 2012 mencapai 59,15% dari total saham yang diperdagangkan dalam negeri. Sementara kepemilikan investor domestik hanya sebesar 40,85% (Investor.co.id). Dengan investor asing berinvestasi di Indonesia, maka pertumbuhan jumlah Rupiah yang beredar juga akan semakin meningkat. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2008) yang menjelaskan jumlah uang beredar berpengaruh signifikan positif terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan. Koefisien regresi jumlah uang beredar 0,002 menyatakan bahwa setiap kenaikan jumlah uang beredar satu Rupiah akan meningkatkan Indeks Harga Saham Gabungan 0,002 Rupiah.


Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa, tulisan ini menunjukan bahwa secara umum Harga Emas Dunia mempunyai pengaruh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yaitu ketika harga emas  meningkat indeks saham sektor pertambangan juga mengalami peningkatan yang searah. Dan jika harga emas dunia mengalami penurunan sebaiknya investor/pengusaha melakukan aksi beli terhadap saham sektor pertambangan karena dari hal ini menunjukan indeks saham sektor ini juga akan mengalami penurunan (berpengaruh positif), sebaliknya ketika harga emas dunia naik disarankan agar investor atau pengusaha melakukan aksi jual karena pada saat itu indeks saham sektor pertambangan ikut naik sehingga investor akan memperoleh keuntungan.

Referensi:






Tidak ada komentar:

Posting Komentar