Bank Sebagai
Intermediasi Perekonomian
Saat ini kata bank sungguh akrab sekali dengan
kehidupan masyarakat. Banyak sekali kegiatan kita sehari-hari yang berkaitan
dengan bank, contohnya saja banyak orang yang menabungkan uangnya ke bank atau dalam
memenuhi modal usaha tidak sedikit para pebisnis yang meminjam uang ke bank. Kegiatan
tersebut adalah salah satu contoh sederhana dari kehidupan perekonomian manusia
yang berhubungan dengan bank. Namun apakah sesederhana itu juga peran dan dunia
perbankan itu sendiri dalam perekonomian?
Jawaban dari
pertanyaan tersebut tentu saja tidak, perbankan yang mempunyai ruang lingkup
yang luas beserta aktivitasnya memiliki peran yang besar dalam menggerakkan
perekonomian suatu negara. Dalam circular
flow of economic activity, bank adalah sebagai intermediatery of economic atau bank diibaratkan sebagai perantara
perekonomian yang memiliki arti besar dalam siklus perekonomian. Perbankan
dapat menyalurkan dana ke para pelaku perekonomian seperti perusahaan dan
masyarakat untuk memuluskan aliran siklus perekonomian.
Tampak pada
bagan tersebut yang ditunjukkan oleh nomor 5 rumah tangga menabung di lembaga
keuangan (bank) dan kemudian aliran yang
ditunjukkan oleh nomor 6 lembaga keuangan (bank) memberikan pinjaman ke penanam
modal yang kemudian penanam modal menginvestasikannya e perusahaan kembali. Begitu
seterusnya, bahwa bank sebagai lembaga keuangan menyalur dan menghimpun dana di
dalam siklus perekonomian.
Bank juga
diibaratkan sebagai jantung perekonomian, jantung yang mengalirkan dana ke
berbagai para pelaku perekonomian. dana tersebut dialirkan dalam bentuk
pinjaman kredit dengan tujuan agar si peminjam mendapatkan ‘darah segar’ untuk terus menggerakkan roda perekonomian. terlepas
dari usaha dalam mengalirkan dana tersebut, perbankan juga mempunyai fungsi
menghimpun dana dari nasabah yang sekaligus menjadi sumber dana yang dialirkan
lagi dana tersebut untuk meningkaatkan kesejahteraan masyarakat.
Dana yang
dihimpun oleh bank dalam berbagai bentuk, seperti tabungan yang likuiditasnya
tinggi, giro dengan tingkat likuiditasnya sedang serta deposito berjangka yang
masuk kategori likuiditasnya rendah adalah tiga contoh kumpulan dana yang
diperoleh oleh bank. Dana tersebut masuk melalui tangan kanan bank yang dikenal
dengan istilah pendanaan atau financing. Kemudian dana ini lah yang diolah oleh
bank kemudian sebagian disalurkan melalui tangan kiri. Sebenarnya disinilah
kegiatan utama perbankan, bagaimana mengolah pendanaan yang masuk melalui
tangan kanan harus dikelola dengan sedemikian rupa agar menciptakan keuntungan
bagi bank. Setelah melalui manajemen yang baik, maka keluarlah hasil yakni
berapa jumlah dana yang disalurkan. Sejumlah dana yang statusnya menganggur di
bank pun diinvestasikan atau disalurkan melalui beberapa kegiatan, seperti
penempatan dana di bank lain, membeli dan menjual surat berharga dan beberapa
kegiatan lainnya untuk menghasilkan keuntungan bagi bank tersebut atau yang
dikenal dengan aktiva produktif. Kemampuan pengolahan atau teknik manajemen ini
dikenal dengan manajemen dana bank.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar