Selasa, 11 Maret 2014

Bank Sebagai Intermediasi Perekonomian

Bank Sebagai Intermediasi Perekonomian

 Saat ini kata bank sungguh akrab sekali dengan kehidupan masyarakat. Banyak sekali kegiatan kita sehari-hari yang berkaitan dengan bank, contohnya saja banyak orang yang menabungkan uangnya ke bank atau dalam memenuhi modal usaha tidak sedikit para pebisnis yang meminjam uang ke bank. Kegiatan tersebut adalah salah satu contoh sederhana dari kehidupan perekonomian manusia yang berhubungan dengan bank. Namun apakah sesederhana itu juga peran dan dunia perbankan itu sendiri dalam perekonomian?

Jawaban dari pertanyaan tersebut tentu saja tidak, perbankan yang mempunyai ruang lingkup yang luas beserta aktivitasnya memiliki peran yang besar dalam menggerakkan perekonomian suatu negara. Dalam circular flow of economic activity, bank adalah sebagai intermediatery of economic atau bank diibaratkan sebagai perantara perekonomian yang memiliki arti besar dalam siklus perekonomian. Perbankan dapat menyalurkan dana ke para pelaku perekonomian seperti perusahaan dan masyarakat untuk memuluskan aliran siklus perekonomian.

Tampak pada bagan tersebut yang ditunjukkan oleh nomor 5 rumah tangga menabung di lembaga keuangan (bank)  dan kemudian aliran yang ditunjukkan oleh nomor 6 lembaga keuangan (bank) memberikan pinjaman ke penanam modal yang kemudian penanam modal menginvestasikannya e perusahaan kembali. Begitu seterusnya, bahwa bank sebagai lembaga keuangan menyalur dan menghimpun dana di dalam siklus perekonomian.
Bank juga diibaratkan sebagai jantung perekonomian, jantung yang mengalirkan dana ke berbagai para pelaku perekonomian. dana tersebut dialirkan dalam bentuk pinjaman kredit dengan tujuan agar si peminjam mendapatkan ‘darah segar’ untuk terus menggerakkan roda perekonomian. terlepas dari usaha dalam mengalirkan dana tersebut, perbankan juga mempunyai fungsi menghimpun dana dari nasabah yang sekaligus menjadi sumber dana yang dialirkan lagi dana tersebut untuk meningkaatkan kesejahteraan masyarakat.
Dana yang dihimpun oleh bank dalam berbagai bentuk, seperti tabungan yang likuiditasnya tinggi, giro dengan tingkat likuiditasnya sedang serta deposito berjangka yang masuk kategori likuiditasnya rendah adalah tiga contoh kumpulan dana yang diperoleh oleh bank. Dana tersebut masuk melalui tangan kanan bank yang dikenal dengan istilah pendanaan atau financing. Kemudian dana ini lah yang diolah oleh bank kemudian sebagian disalurkan melalui tangan kiri. Sebenarnya disinilah kegiatan utama perbankan, bagaimana mengolah pendanaan yang masuk melalui tangan kanan harus dikelola dengan sedemikian rupa agar menciptakan keuntungan bagi bank. Setelah melalui manajemen yang baik, maka keluarlah hasil yakni berapa jumlah dana yang disalurkan. Sejumlah dana yang statusnya menganggur di bank pun diinvestasikan atau disalurkan melalui beberapa kegiatan, seperti penempatan dana di bank lain, membeli dan menjual surat berharga dan beberapa kegiatan lainnya untuk menghasilkan keuntungan bagi bank tersebut atau yang dikenal dengan aktiva produktif. Kemampuan pengolahan atau teknik manajemen ini dikenal dengan manajemen dana bank.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar