Minggu, 21 April 2013

Pertumbuhan Daerah NTB



Pertumbuhan Daerah
Provinsi NTB


Berbicara tentang perkembangan pertumbuhan daerah tidak terlepas dari perekonomian,perindustrian,pendidikan, kesehatan dan beberapa aspek yang menjadi tolak ukur dari daerah tersebut. Dalam tulisan saya ini yang menjadi sampelnya adalah provinsi Nusa Tenggara Barat. NTB terdiri dari sepuluh kabupaten dan kota, disini saya melihat perkembangan daerahnya secara global se-provinsi NTB.

§  Sector Perekonomian
Secara sektoral, ekonomi NTB tahun 2009 dibanding tahun 2008 mengalami perkembangan pada sektor pertambangan, industri, listrik dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel & restoran, lembaga keuangan, dan sektor jasa, sedangkan sektor pertanian dan pengangkutan tumbuh cukup.
Laju pertumbuhan ekonomi NTB tahun 2009 sebesar 9,07% (tanpa pertambangan non migas) atau sebesar 14,89% (termasuk pertambangan non migas). Dibandingkan tahun 2008 sebesar 6,69% (tanpa pertambangan non migas) atau 2,07% (dengan pertambangan non migas) berarti mengalami laju pertumbuhan cukup signifikan. BPS Provinsi NTB mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi NTB pada semester I tahun 2010 mencapai 13,99%, berada di urutan kedua secara nasional setelah provinsi sulawesi barat.
PDRB Provinsi NTB, pada triwulan II-2010 yang dihitung atas dasar harga (ADH) berlaku mencapai Rp. 12,11 triliun, sedangkan penghitungan ADH konstan mencapai Rp. 4,85 triliun. 

§  Sector perikanan

Perikanan di Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki jumlah produksi sekitar 146.092 ton/tahun 2008 (perikanan laut dan darat, sumber ; NTB Dalam Angka 2009) dengan nilai /value ( Rp. 000) 2.274.853.220 (tahun 2008) yang dihasilkan dari kabupaten-kabupaten berikut :
a. Kabupaten Lombok Timur : Keruak, Selong, Sakra, Pringgabaya, Sambelia
b. Kabupaten Dompu : Hu’u, Kempo, Pekat, Kilo.
c. Kabupaten Lombok Barat
d. Kabupaten Sumbawa
e. Kabupaten Bima

Adapun pemberi kontribusi terbesar adalah Kabupaten Sumbawa dengan jumlah produksi 36.357,8 ton dan Kabupaten Bima dengan jumlah produksi 22.073,3 ton (perikanan laut) pada tahun 2008.

§  Sector Pariwisata

Potensi pariwisata yang ada di NTB juga tersebar secara merata di dua pulau terbesarnya, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.NTB menawarkan sejumlah objek wisata dengan panorama alam yang sangat indah mulai dari pantai (0 mdpl) sampai ke puncak gunung (Gunung Rinjani, 3226 mdpl).Berdasarkan Peraturan DaerahNomor 9 Tahun 1989 tentang pembangunan kawasan Pariwisata di Daerah NusaTenggara Barat, kawasan pariwisata NTB dibagi menjadi 15 kawasan. Enam berada di Pulau Lombok sedangkan 9 lainnya tersebar di Pulau Sumbawa.

Salah satu objek wisata yang paling diminati oleh wisatawan adalah Pantai Senggigi dan Gunung Rinjani di Pulau Lombok, serta Gunung Tambora di Pulau Sumbawa. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tersebut akan mempengaruhi pendapatan provinsi NTB di sektorindustri olahan (biasanya pengolahan makanan atau souvenir) serta hotel dan restoran.

§  Sector Prasarana dan Infrastruktur

LOMBOKita – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Ardhany Zulfikar menilai, pembangunan infrastruktur jalan di NTB sudah berhasil dilakukan.
Sejak beberapa tahun terakhir, katanya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) NTB terfokus pada perbaikan jalan dan itu dilakukan dengan baik. 
“NTB mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat untak daerah yang dianggap berhasil dalam menciptakan infrastruktur jalan yang baik,” kata Dhani.
Menurutnya, yang menjadi indikator dari penilaian adalah ketertarikan dari pihak negara lain yang ingin bekerjasama untuk peningkatan jalan. Seperti Australia yang tertarik untuk kerjasama dalam peningkatan jalan. “Tidak semua  daerah mendapatkan kerjasama itu,” kata alumni Fakultas Hukum Universitas Mataram ini.
Politisi Partai Golongan Karya ini juga menegaskan, pemerintah harus menyiapkan dana pendampingan yang disertai dengan Peraturan Dareah (Perda) karena menyangkut anggaran yang berkelanjutan yang tidak hanya satu tahun.
"Kami akan pelajari dulu karena dana yang dibutuhkan hingga Rp 600 miliar," katanya.
Jika pemerintah bisa mewujudkan kerjasama dengan pemerintah Australia, lanjut Dhani, pemerintah harus menyiapkan anggaran dana sempai dengan Rp 600 miliar. Jika hal itu sudah dianggarkan, barulah Australia akan memberikan Rp 400 miliar. (ari)

§  Sector Penekanan Laju penduduk Miskin

Jumlah penduduk Miskin di NTB terus mengalami penurunan. Berdasarkan data statistik, jumlah penduduk miskin tahun 2010 sebanyak 1.009.352 orang atau 21,55% mengalami penurunan pada bulan maret 2011 sebanyak 114.582 orang atau 1,82% sehingga total penduduk miskin sampai dengan bulan maret 2011 sebanyak 894.770 orang atau 19,73%. 

Kesimpulan

Setelah membaca wacana diatas saya menyimpulkan bahwa pertumbuhan daerah di Provinsi NTB sangat positif dalam artian mengalami pertumbuhan yang signifikan baik dalam perekonomian dan beberapa sampel sector yang saya paparkan diatas. Namun, dengan melihat dan menerima begitu saja perkembangan pertumbuhan daerah di provinsi NTB saja tentu tidak cukup, masih banyak pr yang masih harus dikerjakan oleh pemerintah NTB untuk meningkatkan lagi kesejahteraan masyarakat NTB tentunya harus bersama mayarakat juga. Salah satu nya adalah masih sangat banyak Sumber Daya Alam yang masih belum termanfaatkan, serta Simber Daya Manusianya, dan pemerataan pembangunan di provinsi NTB. Semoga dalam beberapa jangka waktu kedepan, provinsi NTB dapat jauh meningkat lagi perkembangan daerahnya.

Referensi:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar